MEDIA TRADISIONAL: Wayang Golek Santri Asli Tegal sebagai Tontonan & Tuntunan - Official Website Bowo - Fuad

MEDIA TRADISIONAL: Wayang Golek Santri Asli Tegal sebagai Tontonan & Tuntunan

MEDIA TRADISIONAL: Wayang Golek Santri Asli Tegal sebagai Tontonan & Tuntunan

 

WAYANG SANTRI. Fuad Hidayat dalam Dialog Metra di Sanggar Satria Laras Kecamatan Talang Kabupaten Tegal, Sabtu (19/3/2022) malam, membahas pagelaran Wayang Golek Santri. (foto soni dinata)

SLAWI – Dalam rangkaian acara ‘Dialog Media Tradisional (Metra)’ dengan narasumber Komisi A DPRD Provinsi Jateng Fuad Hidayat, ditampilkan pagelaran Wayang Golek Santri di Sanggar Satria Laras Kecamatan Talang Kabupaten Tegal, Sabtu (19/3/2022) malam. Kesenian itu tergolong unik karena sedikit berbeda dengan wayang golek umumnya.

Saat sesi dialog, Fuad menyatakan bahwa wayang golek santri ini merupakan warisan budaya yang dibangun oleh salah satu dalang fenomenal yakni Almarhum Ki Entus. Dengan menikmati kesenian tersebut, maka masyarakat mampu menahan derasnya budaya asing yang masuk ke Indonesia saat ini.

“Khususnya Wayang Golek Santri, karena, dari sisi keunikannya, wayang itu sebagai tontonan sekaligus tuntunan. Sebab, dalam pagelaran Wayang Golek Santri, selama ini selalu ada sisi dakwah agama khususnya Islam dan membangun karakter bangsa yang berbhinneka tunggal ika,” jelas Politikus PKB itu.

Sementara, Pendiri Sanggar Satria Laras Ki Haryo Entus, yang merupakan anak Almarhum Ki Entus, mengatakan Wayang Golek Santri karya Abah Entus adalah ‘Seneng Ngaji Dekat Kyai Tanpa Suluk.’ Musiknya nada pelog ala Arab dan Jawa Nusantara. Isinya tentang ajaran Islam, Alquran Hadits, dan nusantara.

“Dalam mendalangi Wayang Golek Santri, haruslah lucu sebab kalau tidak lucu pagelarannya akan ditinggal. Konsep Wayang Golek Santri itu, selain dakwah, juga harus menyenangkan mengingat tontonan dan tuntunan itu disaksikan anak kecil hingga orangtua,” kata Ki Haryo, yang kini telah memodifikasi Wayang Golek Santri agar tampil dimana saja, terlebih media online.

Narasumber lain dalam Dialog Metra yakni Teguh selaku Ketua Pusat Kajian & Kebudayaan. Ia mengaku sangat mendukung eksistensi Wayang Golek Santri dan berharap kesenian tersebut tetap ter-publish.

“Wayang itu tidak melanggar pakem wayang yang tampil semalam suntuk. Tradisi itu yang menciptakan masyarakat itu sendiri,” jelas Teguh.

Sementara, Bupati Kabupaten Tegal Umi Azizah mengakui Wayang Golek Santri tersebut mampu menjadi tontonan menarik sekaligus tuntunan. Terlihat dari masing-masing figur menampilkan karakter yang berbeda, bahasanya lugas, dan sangat menginspirasi. 

“Untuk mengenang Ki Entus, pada Februari 2022 Dewan Kebudayaan Kabupaten Tegal mengukuhkannya sebagai tokoh dalang Wayang Golek Santri yang mampu membuka semangat masyarakat,” kata bupati. 

Sumber : MEDIA TRADISIONAL: Wayang Golek Santri Asli Tegal sebagai Tontonan & Tuntunan – DPRD JATENG (jatengprov.go.id)

Please write your comments